Ternak Non-ruminansia
Hewan ternak non-ruminansia adalah ternak yang memiliki pencernaan monogastrik (lambung tunggal). Organ pencernaan non ruminansia terdiri dari mulut dan perlengkapannya termasuk kelenjar saliva , esofagus, lambung, usus kecil termasuk duodenum dengan pankreas dan hati, serta usus besar. Berdasarkan susunan anatomi dan fisiologis organ pencernaan non ruminansia terdapat banyak perbedaan. Perbedaan tersebut karena adanya jenis pakan yang di makan.
Proses pencernaan adalah serangkaian proses yang terjadi di dalam saluran pencernaan yaitu memecah bahan pakan menjadi bagian - bagian atau partikel - partikel yang lebih kecil dan senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana hingga larut dan dapat diabsorpsi ewat dinding saluran pencernaan dan masuk ke saluran peredaran darah yang selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh atau disimpan dalam tubuh. Fungsi saluran pencernaan secara garis besarnya adalah : sebagai tempat pakan yang ditampung, tempat pakan dicerna, tempat pakan diabsorbsi, dan tempat pakan sisa yang akan dikeluarkan.
Beberapa contoh ternak non ruminansia seperti kuda. Kuda mempunyai lambung dengan kapasitas kurang dari 10%, sekum 15%, sedangkan kolonnya cukup besar yaitu sampai 45% dari kapasitas organ pencernaan. Bagian -bagian organnya terdiri dari mulut, esofagus, lambung, usus kecil, sekum, kolon, rektum, dan anus. Kuda termasuk hewan pemakan rumput atau juga disebut hebivora.
Kemudian pada unggas terdapat struktur tambahan yaitu temblolok yang berguna untuk tempat menyimpan dan merendam makanan. Juga mempunyai empedal dengan otot yang kuat yang berguna untuk proses pencernaan secara mekanik. susunan organ pencernaannya terdiri dari mulut, esofagus, tembolok, proventrikulus, empedal, usus kecil, sekum, colon, rektum,dan kloaka.
Unggas tidak memiliki bentuk mulut seperti kuda, kelinci, maupun babi. Hewan ini memiliki paruh dan tidak memiliki gigi untuk mengunyah makanan. Pakan yang berada di mulut akan langsung ditelan dan masuk ke tembolok. Disini terdapat bakteri yang aktif yang menghasilkan asam organik yaitu asam asetat dan asam laktat.
Pakan yang dari tembolok akan masuk ke dalam provetrikulus. Disini pakan akan bercampur dengan getah proventrikulus atau getah lambung. Kemudian pakan akan masuk ke empedal untuk dihancurkan secara mekanik denganadanya kontraksi otot-otot empedal sehingga pakan menjadi halus dan mudah diserap. Dari empedal pakan masuk ke duodenum tercampur dengan getah pankreas yang dihasilkan oleh pankreas dan empedu yang dihasilkan oleh hari. Selanjutnya masuk kedalam usus kecil dan berlanjut ke usus besar. Disini terjadinya proses penyerapan atau absorpsi. Pada akhirnya sisa pakan akan dikeluarkan lewat kloaka.
Komentar
Posting Komentar